Tahapan Perkembangan Bicara Normal Anak

Tahapan Perkembangan Bicara Normal Anak
"Anak Mamy Anan umur 9 bulan sudah bisa bicara, kok anakku belum ya? Apa anakku terlambat bicaranya?"
Kekhawatiran seperti ini pasti ada di benak Mamy ketika melihat anak lain yang seumuran si Kecil sudah bisa berbicara. Namun, sebelum panik, baiknya Mamy simak dulu tahapan perkembangan bicara normal anak dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) berikut ini:

  • Usia 0-6 bulan
Jika saat lahir, si Kecil hanya dapat menangis untuk menyatakan keinginannya, pada usia 2-3 bulan ia sudah mulai dapat membuat suara-suara sseperti aah atau uuh yang dikenal dengan istilah cooing. Si Kecil juga senang bereksperimen dengan berbagai bunyi yang dapat ia hasilkan.. Ia juga mulai bereaksi terhadap orang lain dengan mengeluarkan suara.

Setelah usia 3 bulan,si Kecil akan mulai bisa mencari sumber suara yang didengarnya dan menyukai mainan yang mengeluarkan suara. Lalu mendekati usia 6 bulan, ia akan dapat merespon panggilan terhadap namanya sendiri dan mengenali emosi dalam nada bicara. Cooing pun berangsur mulai menjadi babbling, yakni mengoceh dengan suku kata tunggal, misalnya papapapapa, dadadadada, bababababa, mamamamama. Si Kecil juga mulai dapat mengatur nada bicaranya sesuai emosi yang dirasakannya, dengan ekspresi wajah yang sesuai.
 
Mamy harus waspada bila: Si Kecil tidak menoleh ketika dipanggil namanya dari belakang dan tidak ada babbling.
 
  • Usia 6-12 bulan
Mulai usia 6-9 bulan, si Kecil akan mulai mengerti nama-nama orang dan benda serta konsep-konsep dasar seperti ya, tidak, habis. Saat babbling, ia akan menggunakan intonasi atau nada bicara Mamy dan orang sekitarnya gunakan. Ia pun dapat mengucapkan kata-kata sederhana seperti mama dan papa tanpa arti.
Kemudian memasuki usia 9-12 bulan, si Kecil sudah dapat mengucapkan mama dan papa dengan arti (bukan babbling). Ia akan menengok apabila namanya dipanggil dan mengerti beberapa perintah sederhana (misal lihat itu, ayo sini). Ia menggunakan isyarat untuk menyatakan keinginannya, misalnya menunjuk, merentangkan tangan ke atas untuk minta digendong, atau melambaikan tangan (dadah). Ia juga mulai suka menirukan kata atau bunyi yang didengarnya. Pada usia 12 bulan, sekitar 70 kata sudah akan bisa dimengerti oleh si Kecil.

Mamy harus waspada bila: Si Kecil belum mulai menunjuk-nunjuk dengan jari dan belum menunjukan ekspresi wajah pada usia 12 bulan.
 
  • Usia 12-18 bulan
Pada usia ini, anak biasanya sudah dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti, dapat mengangguk atau menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan, menunjuk anggota tubuh atau gambar yang disebutkan orang lain, dan mengikuti perintah satu langkah (Tolong ambilkan mainan itu). Pada masa ini, kosakata si Kecil akan bertambah dengan pesat. Misalnya pada usia 15 bulan ia mungkin baru dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti, namun pada usia 18 bulan kosakatanya telah mencapai 5-50 kata. Pada akhir masa ini, si Kecil sudah bisa menyatakan sebagian besar keinginannya dengan kata-kata. Waspada bila: tidak ada kata berarti pada usia lebih dari 16 bulan.

  • Usia 18-24 bulan
Ini adalah masa si Kecil mengalami ledakan bahasa. Hampir setiap hari ia memiliki kosakata baru. Pada masa ini, si Kecil akan mulai dapat membuat kalimat yang terdiri atas dua kata (comtoh : mau makan, main bola) dan dapat mengikuti perintah dua langkah. Pada fase ini, si Kecil akan senang mendengarkan cerita dan pada usia dua tahun, sekitar 50% bicaranya mulai dapat dimengerti orang lain. Waspada bila: Tidak ada kalimat 2 kata yang dapat Mamy mengerti dari celotehan si Kecil pada usia 24 bulan.

  • Usia 2-3 tahun
Setelah usia 2 tahun, Si Kecil sudah akan terbiasa menggunakan kalimat 2-3 kata bahkan 3 kata atau lebih. Selain itu mendekati usia 3 tahun, ia akan mulai menggunakan kalimat tanya. Ia dapat menyebutkan nama dan kegunaan benda-benda yang sering ia temui, sudah mengenal warna, dan senang bernyanyi (misalnya Pok Ami-Ami).

Itulah tahap perkembangan perkembangan bicara normal anak. Tidak masalah jika si Kecil sedikit terlambat dalam perkembangan bicaranya. Mamy bisa bantu ia dengan sering mengajaknya berbicara, mendengarkan lagu ataupun membacakannya cerita dengan cara yang ekspresif agar kosakata dan pemahaman emosinya bertambah. Namun jika Mamy ragu atau muncul gejala yang harus di waspadai, segera konsultasikan ke dokter anak ya, Mamy.

Demikian tulisan tentang Tahapan Perkembangan Bicara Normal Anak. Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel