Tanpa Ada Kesalahan, Enam Tenaga Honorer SMAN 3 Peusangan Dikeluarkan, Ini Penjelasan Kepala Sekolah

Sebanyak 6 Guru non pegawai negeri sipil dan tenaga pendidikan non pegawai negeri sipil (TENDIK) yang bertugas di SMA Negeri 3 Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, sangat kecewa terhadap sikap kepala sekolah.

Tanpa Ada Kesalahan, Enam Tenaga Honorer SMAN 3 Peusangan Dikeluarkan, Ini Penjelasan Kepala Sekolah

Sebanyak 6 Guru non pegawai negeri sipil dan tenaga pendidikan non pegawai negeri sipil (TENDIK) yang bertugas di SMA Negeri 3 Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, sangat kecewa terhadap sikap kepala sekolah.

Ke enam tenaga honorer tersebut yakni Wardiah, Nurhayati, Kasturi, Nurismi, Kasturi dan Isrosa kepada ACEHSATU.COM, Jum’at (13/9/2019) sore di Cawan Coffee, mengungkapkan, mereka merasa sangat kecewa dikeluarkan oleh kepala sekolah secara sepihak pada hal kami telah mengabdi mulai dari tahun 2009 pertama berdirinya sekolah sampai dengan sekarang kini.

Denga tiba- tiba mereka dikeluarkan dari sekolah oleh kepala sekolah tanpa ada keselahan ke enam kami ini sedangkan kami Tendik berjumlah 12 orang dan kenapa harus kami yang 6 orang dikeluarkan kenapa tidak semuanya dikeluarkan.

“Dan kami ini punya SK dan SK terakhir kami dengan Nomor: 800/A.3/720/2018 Dinas Pendidikan propinsi dan kami legal berkeja tercata resmi di Dinas pendidikan Aceh dan mohon untuk pihak yang terkait untuk dapat membantu kami untuk tidak sia-sia bekerja selama ini,” ungkapnya.

Mereka sangat kecewa ketika mendapat sedikit jerih dari dari Dinas pendidikan Aceh malah dikeluarkan dari sekolah dulunya berkarja tanpa Honor sedikit pun.

Menanggapi hal tersebut, Kepala SMAN 3 Peusangan, Dra. Rosnidar, saat dikonfirmasi ACEHSATU.COM, Sabtu (14/9/2019) di ruang kerjanya, menyebutkan selama ini disekolah kelebihan Tendik berjumlah 12 orang dan mereka tidak keluarkan namun di off dulu sebentar

Karena Sekolah selama ini kelebihan tendik, Tendik PNS berjumlah 2 orang, Tendik Non PNS berjumlah 14 orang sedangkan jumlah Rombel 6.

“Dan saya juga sedang memperjuangkan mereka yang selama ini tidak ada honor untuk kembali mendapatkan honor dan pihak sekolah tidak ada dana untuk membayarnya saat sekarang,” Jelas Drs. Rosnidar.

Pihak sekola tidak ada niat untuk memberhentikan cuma dinonaktifkan sementara data mereka di Dapodik tidak dihapus, pungkasnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel