Bekerja di Belakang Meja saat Muda Bisa Bantu Cegah Menurunnya Daya Pikir ketika Tua

Kurangnya aktivitas fisik dan olahraga seiring disebut sebagai faktor risiko masalah kesehatan serius. Hal ini termasuk dengan menurunnya daya pikir termasuk masalah ingatan dan konsentrasi.

Ilustrasi bekerja. ©2019 Merdeka.com/Pexels

Walau begitu, penelitian terbaru menunjukkan bahwa seseorang yang bekerja di balik meja dan hanya melibatkan sedikit kegiatan fisik memiliki risiko lebih rendah pada menurunnya daya pikir dibanding mereka yang bekerja secara fisik. Dilansir dari Medical Xpress, hasil temuan ini berdasar penelitian dari University of Cambridge.

Penelitian di University of Cambridge mempelajari pola aktivitas fisik pada 8.500 partisipan usia 40-79. Penelitian ini dilakukan dengan memisahkan aktivitas fisik ketika bekerja dan bersanti untuk melihat hubungan yang berbeda dengan daya pikir di masa tua.

"Ungkapan yang biasa digunakan adalah 'apa yang baik untuk jantung, juga baik untuk otak' cukup masuk akal, namun bukti yang kami butuhkan bagi seseorang bisa cukup membingungkan," terang Shabina Hayat dari Departemen Kesehatan Publik dan Perawatan di University of Cambridge.

"Dengan luasnya cakupan partisipan, kami bisa melihat hubungan antara aktivitas fisik yang berbeda pada kondisi yang berbeda," sambungnya.

Penelitian dilakukan dalam rentang 12 tahun dengan menjawab sejumlah kuisioner. Berdasar sejumlah penelitian yang dilakukan diketahui bahwa pekerjaan di belakang meja berhubungan dengan lebih sedikit menurunnya daya pikir, terlepas dari tingkat pendidikannya.

Mereka yang memiliki pekerjaan seperti ini cenderung mendapat nilai 10 persen paling tinggi di antara partisipan lain. Sedangkan mereka dengan pekerjaan fisik memiliki risiko tiga kali lipat mengalami penurunan kognisi dibanding mereka dengan pekerjaan tidak aktif.

"Hasil analisis kami menunjukkan bahwa hubungan antara aktivitas fisik dan kognitif tidak langsung," terang Hayat.

"Walau aktivitas fisik yang rutin memiliki manfaat perlindungan dari penyakit kronis, faktor lain mungkin mempengaruhi efeknya terhadap buruknya daya pikir di masa mendatang," sambungnya.

Tingginya daya pikir seseorang di usia tua ini terjadi karena kerja di belakang meja lebih menantang secara fisik. Hal ini menyebabkan di masa mendatang seseorang lebih kebal dari penurunan daya pikir.

Sumber: merdeka.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel