TERLIBAT SKANDAL LAPORAN KEUANGAN, TOSHIBA AKHIRNYA "BANGKRUT" Ada Apakah Dengan Toshiba?

ADANYA SKANDAL LAPORAN KEUANGAN SEBESAR US$ 1,2 MILLIAR

CEO dan Presiden Toshiba melakukan skandal Laporan keuangan senilai US$ 1,2 Miliar di mana perusahaan ini membesar-besarkan keuntungan dalam beberapa tahun demi menghindari kebangkrutan.

TERLIBAT SKANDAL LAPORAN KEUANGAN, TOSHIBA AKHIRNYA "BANGKRUT" Ada Apakah Dengan Toshiba?

Terungkapnya laporan ini berkat penyelidikan oleh kejaksaan Jepang yang kejanggalan pada laporan keuangan Toshiba yang melebih-lebihkan keuntungan sebesar 151,8 Miliar Yen (US$ 1,2 Miliar) antara tahun 2008 hingga 2014. Laporan laba palsu ini, dan merancang agar laporan ini sulit diketahui oleh auditor.

CEO DAN PRESIDEN TOSHIBA MENGUNDURKAN DIRI

CEO dan presiden Toshiba, Hisao Tanaka, dan eksekutif tinggi lainnya termasuk mantan CEO Atsutoshi Nishida dan Norio Sasaki, mengundurkan diri dari perusahaan.

Pengunduran ini karena adanya skandal keuangan Toshiba senilai US$ 1,2 Miliar di mana perusahaan ini membesar-besarkan keuntungan dalam beberapa tahun demi menghindari kebangkrutan.

Saat ini Masashi Muromachi mengambil alih sementara kursi presiden perusahaan ini. Kasus Toshiba menjadi pukulan lain dalam upaya perubahan di Jepang, karena akan impact ke investor asing

TOSHIBA HENGKANG DARI BURSA SAHAM DI JEPANG

Raksasa industri Jepang, Toshiba, dihapus dari bursa saham di Tokyo dan Nagoya pada 20 Desember 2023, menyusul persetujuan dari para pemegang sahamnya.

Penghapusan tersebut diputuskan dalam rapat para pemegang saham pada 22 November 2023 lalu. Para pemegang saham itu menyetujui pembelian seluruh saham Toshiba oleh Japan Industrial Partners.

Toshiba telah terdaftar di Bursa Saham Tokyo selama 74 tahun dan sempat berada dalam indeks dengan kapitalisasi pasar besar Nikkei.

PENYEBAB KEHANCURAN TOSHIBA

Perusahaan Toshiba mengungkapkan kerugian besar di bisnis pembangkit listrik tenaga nuklir AS-nya, Westinghouse, dengan mencatatkan kerugian sebesar 700 miliar yen.

Untuk menghindari kebangkrutan, Toshiba lantas menjual bisnis chip memori pada tahun 2018, yang dianggap sebagai aset berharga dalam portofolio perusahaan.

Toshiba juga menerima beberapa tawaran pengambilalihan, termasuk satu dari kelompok ekuitas swasta Inggris, CVC Capital Partners, pada tahun 2021.

SAYONARA! TAK ADA LAGI LAPTOP TOSHIBA

Toshiba secara resmi menutup lini produksi laptop. Hal ini dilakukan setelah tak mampu bersaing dengan vendor-vendor lainnya setelah 30 tahun menjadi salah satu pemain utama.

Sebelum menutup secara resmi, dalam beberapa tahun terakhir Toshiba, secara perlahan, sudah mundur dari bisnis laptop. Toshiba mengeluarkan pernyataan singkat dan langsung, dengan mengumumkan bahwa mereka telah mengalihkan sisa saham minoritasnya dalam bisnis laptop Sharp.

TOSHIBA AKAN DIJATUHI DENDA 300-400 MILLIAR YEN

Menurut Reuters, kemungkinan Toshiba akan dijatuhi denda senilain 300-400 miliar Yen karena kasus ini. Jumlah denda ini belum final, dan Toshiba masih menunggu temuan lain pihak ketiga sebelum membuat keputusan tentang masalah tersebut.

Namun, perkembangan menurut perkembangan terakhir, krisis Toshiba ini telah mengakibatkan delapan dari enam belas anggota dewan direksi meninggalkan jabatan mereka.

Kasus laporan fiktif memang tak asing terjadi pada raksasa elektronik Jepang.


Sumber: Odito News

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel