Buku Pelajaran SD Bikin Heboh Dunia Pendidikan di Tangerang

Buku Pelajaran SD Bikin Heboh Dunia Pendidikan di Tangerang
TANGERANG - Dunia pendidikan di Kota Tangerang dihebohkan dengan buku pelajaran siswa SD yang keliru memasang sila keempat Pancasila, yakni dari gambar kepala banteng menjadi gambar rantai.

Buku salah cetak itu ada pada mata pelajaran Tematik Terpadu Kurikukum 2013 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Saat ini, buku tersebut telah beredar luas di tengah masyarakat. Orang tua yang jeli dengan kekeliruan itu pun mengaku khawatir jika buku tersebut tetap dijadikan panduan belajar Pancasila bagi siswa.

Agung (36), salah seorang wali murid mengaku cemas jika lembar kerja siswa tersebut masih memakai buku salah cetak itu sebagai acuan pelajaran. "Dalam buku tersebut tertulis pertanyaan, apa simbol sila keempat? Amatilah simbol keempat tersebut? Tetapi gambar sila keempat itu rantai. Padahal kepala banteng," katanya, Jumat (17/11/2017).

Pada awalnya, Agus mengaku tidak tahu jika terjadi kekeliruan buku pelajaran siswa SD tersebut. Dia baru tahu kabar itu dari salah seroang temannya di Cipondoh. "Katanya coba lihat lembar siswa mata pelajaran Tematik Terpadu Kurikukum 2013 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Ada yang salah cetak di sana," ungkapnya.

Agung berharap buku tersebut segera ditarik dari para siswa dan diganti dengan cetakan yang lebih baik. Sebab, sangat membahayakan pengetahuan siswa. "Saya berharap buku itu segera ditarik dari peredaran dan tidak diajarkan lagi di sekolah-sekolah, sebelum ada gantinya yang baru, dengan cetakan yang benar pada sila Pancasila tersebut," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SD, Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Nana Supiana,  menyatakan, pihaknya akan segera menarik peredaran buku yang terlanjur tersebar di tangan para siswa tersebut.

"Sehubungan dengan temuan konten buku Pahlawanku Kelas IV SD, maka untuk dijadikan perhatian semua sekolah, agar segera ditindaklanjuti dengan menarik buku yang sudah tersebar," tandasnya.

Nana mengakui ada kekeliruan dalam percetakan itu. Terutama pada sila keempat yang menyatakan lambang sila tersebut rantai, bukan kepala banteng. "Saya sudah melakukan pengecekan dan akan menarik buku Tematik Terpadu Kurikukum 2013 untuk kelas IV dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia itu," terangnya.

Pihaknya juga akan melakukan konfirmasi kepada pihak penerbit dari buku tersebut, mengenai disengaja atau tidaknya salah cetak lambang sila itu. "Dinas Pendidkan Kota Tangerang akan meminta klarifikasi kepada para pihak yang bertanggung jawab atas kesalahan konten pada buku tersebut, dan mencari tahu sebab salah cetak itu," tukasnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel